Menerapkan desain furnitur yang ergonomis bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan mengurangi risiko cedera atau ketegangan tubuh selama penggunaan. Berikut adalah beberapa prinsip yang dapat diikuti untuk mendesain furnitur yang ergonomis:
1. Fokus pada Postur Tubuh yang Baik
- Dukungan Punggung dan Leher: Pastikan kursi atau tempat duduk memiliki punggung yang mendukung lekukan alami tulang belakang. Untuk kursi, memiliki sandaran yang dapat disesuaikan dengan sudut tubuh akan membantu mengurangi tekanan pada punggung bawah.
- Ketinggian Tempat Duduk: Ketinggian kursi harus disesuaikan agar kaki bisa menapak dengan rata di lantai, dengan sudut lutut sekitar 90 derajat.
- Dukungan Leher dan Kepala: Untuk kursi atau sofa, pastikan ada dukungan untuk leher dan kepala, terutama jika digunakan untuk duduk dalam waktu lama. Kepala harus terjaga dalam posisi yang alami dan tidak terlalu menunduk.
2. Pengaturan Ketinggian dan Posisi
- Tinggi Meja atau Kursi yang Dapat Disesuaikan: Meja atau kursi yang dapat disesuaikan tingginya memberikan fleksibilitas agar pengguna dapat menyesuaikan posisi kerja atau duduk mereka dengan lebih nyaman.
- Meja Kerja: Posisi meja harus memungkinkan lengan berada pada sudut sekitar 90 derajat saat duduk. Keyboard dan mouse harus berada pada posisi yang memudahkan tangan bergerak tanpa menekuk pergelangan tangan terlalu banyak.
3. Pemilihan Material yang Nyaman
- Bahan yang Mendukung Berat Badan: Untuk kursi atau tempat tidur, pilih bahan yang cukup padat dan memiliki kekuatan untuk mendukung berat tubuh. Busa memori atau busa latex adalah pilihan yang baik karena dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh, mengurangi tekanan, dan memberikan kenyamanan lebih.
- Penutup dan Kain: Pilih bahan yang memiliki sirkulasi udara baik dan nyaman di kulit, sehingga pengguna merasa nyaman dalam waktu lama tanpa merasa kepanasan atau berkeringat.
4. Desain yang Memudahkan Gerakan
- Kursi Putar atau Beroda: Jika menggunakan kursi di meja kerja, pastikan kursi tersebut mudah diputar atau dilengkapi dengan roda, sehingga pengguna bisa bergerak dengan mudah tanpa harus membungkuk atau berpindah tempat.
- Meja dan Kursi yang Fleksibel: Desain furnitur dengan kemampuan untuk beradaptasi, seperti meja yang bisa naik-turun (adjustable height) atau kursi yang bisa disesuaikan sudut kemiringannya.
5. Meminimalisir Tekanan pada Bagian Tubuh Tertentu
- Lengan dan Sandaran: Kursi ergonomis sebaiknya memiliki sandaran tangan yang memungkinkan lengan tetap dalam posisi alami. Sandaran lengan harus cukup tinggi untuk mendukung siku tanpa memaksa lengan terlalu terangkat atau terlalu turun.
- Pengurangan Tekanan pada Pinggul dan Punggung: Pilih desain tempat duduk yang dapat menyebarkan tekanan dengan merata. Kursi atau sofa dengan permukaan yang lebih luas dan bantalan empuk dapat membantu mencegah ketegangan pada bagian pinggul atau punggung bawah.
6. Desain yang Menyesuaikan Lingkungan Kerja
- Pengaturan Pencahayaan: Lampu kerja yang dapat disesuaikan membantu mencegah ketegangan pada mata dan leher. Meja kerja atau ruang belajar sebaiknya memiliki penerangan yang cukup tanpa menyebabkan silau.
- Pemilihan Warna dan Bentuk: Warna furnitur dan bentuknya juga dapat berpengaruh terhadap kenyamanan. Warna netral atau kalem cenderung lebih menenangkan, sementara desain furnitur yang tidak memiliki sudut tajam atau terlalu banyak ornamen dapat membantu mengurangi stres visual.
7. Mengutamakan Keamanan dan Kestabilan
- Struktur yang Stabil: Pastikan furnitur memiliki konstruksi yang kokoh dan stabil. Meja atau kursi yang goyah dapat menambah ketegangan pada tubuh karena pengguna harus berusaha menjaga keseimbangan.
- Bebas dari Potensi Bahaya: Pastikan tidak ada bagian tajam atau bagian yang dapat menyebabkan cedera. Penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan juga penting.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ergonomis ini, desain furnitur tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan penggunanya, tetapi juga mengurangi risiko cedera atau ketegangan tubuh, terutama bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di kursi atau meja kerja.